KOMPOSISI
CARA KERJA OBAT
Simvastatin merupakan obat yang menurunkan kadar kolesterol (hipolidemik) dan merupakan hasil sintesa dari hasil fermentasi Aspergillus terreus. Secara in vivo Simvastatin akan dihidrolisa menjadi metabolit aktif. Mekanisma kerja dari metabolit aktif tersebut adalah dengan cara menghambat kerja 3-Hidroksi-3-metilglutaril koenzim A reduktase (HMG Co-A reductase), dimana enzim ini mengkatalisa perubahan HMG Co-A menjadi asam mevaionatyang merupakan awal dari sintesa kolesterol.
INDIKASI
- Terapi dengan "lipid-altering agents" dapat dipertimbangkan penggunaannya pada individu yang mengalami peningkatan resiko atherosklerosis vaskuler yang disebabkan oleh hiperkolesterolemia.
- Terapi dengan "lipid-altering agents" merupakan penunjang pada diet ketat, bila respon terhadap diet dan pengobatan non-farmakologi tunggal lainnya tidak memadai.
- Penyakit jantung koronerPada penderita dengan penyakit jantung koroner dan hiperkolesterolemia, Simvastatin diindikasikan untuk:
- Mengurangi resiko mortalitas total dengan mengurangi kematian akibat penyakit koroner
- Mengurangi resiko miokardial infarktion non fatal.
- Mengurangi resiko pada pasien yang menjalani prosedur revaskularisasi miokardial.
- Hiperkolesterolemia.
- Menurunkan kadar kolesterol total dan LDL pada penderita hiperkolesterolemia primer (tipe IIa dan IIb).
- Rekomendasi umum:Sebelum memulai terapi dengan simvastatin, agar disingkirkan terlebih dahulu penyebab sekunder dari hiperkolesterolemia (seperti diabetes mellitus yang tidak terkontrol, hipotiroid, sindrom nefrotik, dan disproteinemia, penyakit hati obstruktif, terapi dengan obat lain, alcoholism), dan lakukan pengukuran profit kolesterol total, kolesterol HDL dan trigliserida (TG).
KONTRA INDIKASI
- Hipersensitif terhadap Simvastatin atau komponen obat.
- Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum yang menetap yang tidak jelas penyebabnya.
- Wanita hamil dan menyusui.
POSOLOGI
Pasien harus melakukan diet pengurangan kolesterol sebelum dan selama pengobatan dengan Simvastatin.
- Dosis awal yang dianjurkan 5-10 mg sehari sebagai dosis tunggal pada malam hari. Dosis awal untuk pasien dengan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang 5 mg sehari. Pengaturan dosis dilakukan dengan interval tidak kurang dari 4 minggu sampai maksimum 40 mg sehari sebagai dosis tunggal malam hari. Lakukan pengukuran kadar lipid dengan interval tidak kurang dari 4 minggu dan dosis disesuaikan dengan respon penderita.
- Pasien yang diobati dengan immunosupresan bersama HMG Co-A reductase inhibitor, agar diberikan dosis Simvastatin terendah yang dianjurkan.
- Bila kadar kolesterol LDL turun dibawah 75 mg / dl (1,94 mmol /1) atau kadar total kolesterol plasma turun dibawah 140 mg / dl ( 3,6 mmol /1 ) maka perlu dipertimbangkan pengurangan dosis Simvastatin.
- Penderita gangguan fungsi ginjal: tidak diperlukan penyesuaian dosis, karena Simvastatin tidak dieksresikan melalui ginjal parah, dosis awal 5 mg sehari dan harus dipantau ketat.
- Terapi bersama obat lain: Simvastatin efektif diberikan dalam bentuk tunggal atau bersamaan dengan 'bile-acid sequestrans'.
EFEKSAMPING
- Abdominal pain, konstipasi, flatulens, astenia, sakit kepala, miopati, rabdomiolisis. Pada kasus tertentu terjadi angioneurotic oedema.
- Efek samping lain yang pernah dilaporkan pada golongan obat ini:
- Neurology : disfungsi saraf cranial tertentu, tremor, pusing vertigo, hilang ingatan, parestesia, neuropati, neuropati perifer, kelumpuhan saraf periferal.
- Reaksi hipersensitif : anaflaksis, angioedema, trombositopenia, leocopenia, anemia haemolitik.
- Gastrointestinal: anoreksia, muntah.
- Kulit: alopecia, pruritus.
- Reproduksi: ginekomastia.kehilangan libido, disfungsi ereksi.
- Mata: mempercepat katarak, optalmoplegia.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
- Selama terapi dengan Simvastatin harus dilakukan pemeriksaan kolesterol secara periodik. Pada pasien yang mengalami peningkatan kolesterol kadar serum transaminase, perhatian khusus berupa pengukuran kadar transaminase harus dilakukan jika terjadi peningkatan yang menetap (hingga 3 kali batas normal atas) pengobatan segera dihentikan.
- Dianjurkan melakukan tes fungsi hati sebelum pengobatan dimulai,6dan12 minggu setelah pengobatan pertama, dan berikutnya secara periodik (misalnya secara semi annual).
- Hati-hati penggunaan pada pasien alcoholism dan atau yang mempunyai riwayat penyakit hati.
- Pada penggunaan jangka panjang dianjurkan melakukan tes laboratorium secara periodik tiap 3 bulan untuk menentukan pengobatan seianjutnya.
- Terapi dengan Simvastatin harus dihentikan sementara atau tidak dilanjutkan pada penderita dengan miopati akut dan parah atau pada penderita dengan resiko kegagalan ginjal sekunder karena rabdomiolisis atau terjadi kenaikan creatinin phosphokinase (CPK).
- Penderita agar segera memberitahukan kepada dokter apabila terjadi nyeri otot yang tidak jelas, otot terasa lemas dan lemah.
- Simvastatin tidak efektif pada pasien dengan "homozygous familial hiperkolesterolemia".
- Simvastatin tidak diindikasikan dimana hipertrigliseridemia merupakan kelainan utama (misalnya hiperlipidemia tipe I, IVdan V).
- Keamanan dan effektifitas pada anak-anak dan remaja belum pasti.
INTERAKSI OBAT
- Pemakaian bersama-sama dengan Immunosuppresan, Itrakonazol, Gemfibrozil, Niasin dan Erithromycin dapat menyebabkan peningkatan pada gangguan otot skelet (rabdomiolisis dan miopati).
- Dengan antikoagulan kumarin dapat memperpanjang waktu protrombin.
- Antipirin, Propanolol, Digoxin.
PENYIMPANAN
Simpan pada suhu di bawah 30° C, terlindung dari cahaya.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Posting Komentar