Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) RI gencar lakukan imunisasi rutin lengkap mengingat masih
ada anak Indonesia yang imunisasinya belum lengkap. Hal tersebut dikarenakan
masih adanya orang tua yang kurang memahami manfaat dan pentingnya imunisasi
serta adanya rumor isu negatif tentang vaksin.
Menurut WHO
sekitar 1,5 juta anak mengalami kematian tiap tahunnya karena penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Pada 2018, terdapat kurang lebih 20 juta anak tidak mendapatkan imunisasi
lengkap dan bahkan ada anak yang tidak mendapatkan imunisasi sama sekali.
Indonesia
termasuk salah satu negara dengan jumlah anak yang tidak mendapatkan imunisasi
lengkap cukup banyak. Situasi ini telah berdampak pada munculnya Kejadian Luar
Biasa (KLB) penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti
difteri, campak, dan polio.
Tantangan
yang ditemukan salahsatunya masih kurangnya pemahaman tentang manfaat imunisasi
dan kerugian ekonomi akibat kecacatan atau kematian yang timbul apabila anak
yang berada di lingkungan sekitar tidak mendapatkan imunisasi lengkap.
Kemenkes
terus berupaya menyelesaikan tantangan-tantangan tersebut. Beberapa langkah
untuk meningkatkan cakupan imunisasi adalah dengan meluruskan informasi yang
tidak benar tentang imunisasi, memobilisasi semua sumber daya yang ada untuk
mensosialisasikan manfaat imunisasi, memastikan pelayanan imunisasi mudah
dijangkau oleh seluruh masyarakat, dan meningkatkan pelayanan imunisasi yang bermutu
dengan cakupan tinggi dan merata.
Peran lintas
program dan lintas sektor sangat dibutuhkan untuk meberikan pemahaman kepada
semua pihak bahwa imunisasi sangat penting untuk meningkatkan kesehatan, dan
menghambat KLB.
Selanjutnya
untuk memastikan perlindungan terhadap generasi bangsa, hingga tahun 2018
Pemerintah telah memberikan imunisasi lengkap sebanyak 3.99 juta (92,04%),
70.000.000 anak < 15 Tahun Terlindungi dari Polio, 35.3 juta anak di Pulau
Jawa dan 23,4 juta anak di luar Pulau Jawa terlindungi dari Rubella dan Campak.
Berkaitan
dengan hal itu, Kemenkes akan melaksanakan peringatan Pekan Imunisasi Dunia
(PID) yang jatuh setiap minggu ke-4 bulan April. Tema tahun ini “Imunisasi
Lengkap Indonesia Sehat”. Tujuan PID kali ini untuk menunjukkan nilai penting
dan manfaat imunisasi untuk kesehatan anak-anak dan masyarakat dunia, mengatasi
kesenjangan cakupan imunisasi melalui peningkatan investasi program, dan
menyampaikan bahwa imunisasi rutin lengkap merupakan dasar untuk kesehatan yang
kuat.
Pekan Imunisasi
Dunia ini diprakarsai pada World Health Assembly pada Mei 2012. Sampai saat ini
PID telah dilaksanakan oleh lebih dari 180 negara melalui pelaksanaan berbagai
kegiatan.
PID tahun
ini semua sektor (LSM, perguruan tinggi dan organisasi profesi, tokoh agama dan tokoh masyarakat,
jurnalis/media, masyarakat, dan dunia usaha) harus menggerakkan semua sumber
daya yang ada dan kreativitas masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang arti penting dan manfaat imunisasi rutin lengkap.
Advokasi
kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat di antaranya dapat dilakukan dengan
seminar yang membahas tentang pentingnya imunisasi dalam mencegah KLB,
kecatatan, dan kematian akibat PD3I.
Untuk
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya imunisasi rutin lengkap di tatanan
penentu kebijakan serta masyarakat, maka kegiatan advokasi dapat dilakukan
dengan mobilisasi massa. Hal itu dapat dilakukan melalui pemanfaatan acara
senam sehat di fasilitas umum, lapangan, halaman kantor .
Peringatan
PID ini dilakukan di seluruh daerah pada akhir pekan bulan April 2019. Kemenkes
mengajak organisasi masyarakat dan dunia usaha untuk turut serta meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi.[ ]
Berita ini
disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan
RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor
hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan
alamat email kontak@kemkes.go.id.
Posting Komentar